"Kalau ditanya siapa yang harus berhemat? Semua orang. Kapan harus dilaksanakan? Sekarang juga. Kalau dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai pihak, terus-terusan, mudah-mudahan akan menjadi kebiasaan, dimulai dari diri sendiri", tambah Rida.
Berdasarkan data PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) 2015, total konsumi energi di tiga kota, yaitu Denpasar, Balikpapan, dan Makasar adalah 12.080,94 gwh atau sekitar 12,1 terra watt hour (twh). "Apabila program ini berjalan optimal di seluruh kota besar di Indonesia, ini dapat menunda kebutuhan pembangunan pembangkit listrik sebesar 2 gw dengan nilai sekitar Rp18,4 triliun," ungkap Rida.
Penghematan yang didapat dari gerakan hemat energi "Potong 10 Persen" selama satu tahun untuk ketiga wilayah tersebut adalah 679,65 gwh atau setara Rp997,04 miliar, dengan rincian Bali 212,62 gwh (Rp311,91 miliar), Balikpapan 205,68 gwh (Rp301,74 miliar) dan Makassar 261,35 gwh (Rp383,39 miliar).
Kementerian ESDM berharap seluruh komponen masyarakat tidak berhenti pada kegiatan kampanye saja, namun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan menjadi gaya hidup. Jika dilakukan secara masif, maka kedaulatan energi dapat segera terwujud.
(Fakhri Rezy)