Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Investasi China Makin Besar, Risikonya Tenaga Kerja Ilegal Bertambah

Feby Novalius , Jurnalis-Selasa, 23 Mei 2017 |14:02 WIB
Investasi China Makin Besar, Risikonya Tenaga Kerja Ilegal Bertambah
Foto: Feby/Okezone
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) One Belt One Road (OBOR) di China. Kunjungan ini yang dilakukan untuk membahas tentang pembangunan infrastruktur dan Jalur Sutra China, diproyeksikan akan membuat banyak investasi China masuk ke Indonesia.

Selain dana besar China yang akan masuk, tentu ada risiko akibat banyak investasi China di Indonesia. Pemerintah pun sudah menghitung dan siap mengantisipasi risiko investasi China tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menerangkan, risiko pertama mengenai isu komunisme yang menjadi isu sentral saat ini. Guna mengantisipasi hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengumpulkan aparat negara, Kepala Staf Angkatan, Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN, Menkopolhukam, untuk memberikan instruksi supaya intelijen negara memastikan tidak ada ideologi komunis masuk ke Indonesia.

Sekadar diketahui, Negeri Tirai Bambu ini dikenal sebagai penganut paham komunis. Setiap negara yang menggunakan ideologi ini menganggap setiap warga negara mempunyai derajat yang sama satu sama lain. Paham komunis pun sering dianggap paham tidak baik.

"Kalau uangnya (dana investasi masuk) sih silakan saja. Dan kalau ada (paham komunis) segera ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan perundangan yang ada. Saya minta ini (komunis) digarisbawahi. Semua teritorial kita diperintahkan dan sekaligus mencari data orang yang melaporkan ada kegiatan komunis. Jadi tiga institusi ini bekerja sama," tegas Luhut di kantornya, Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement