Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengejutkan! Ekspor dan Impor China Tumbuh Lampaui Prediksi

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Kamis, 08 Juni 2017 |16:36 WIB
Mengejutkan! Ekspor dan Impor China Tumbuh Lampaui Prediksi
China. (Foto: Reuters)
A
A
A

SHANGHAI - China melaporkan ekspor dan impor yang diperkirakan lebih kuat dari perkiraan selama Mei, meskipun harga komoditas mengalami penurunan dalam beberapa minggu belakangan. Meski demikian, ekonomi China diperkirakan akan bertahan di tengah tingkat suku bunga pinjaman dan pasar properti yang meningkat.

Kekhawatiran atas China meningkat di radar para investor, setelah Moody's Investors Service menurunkan peringkat kreditnya pada Mei 2017, dengan mengatakan bahwa keuangan China akan terkikis dalam tahun-tahun mendatang karena pertumbuhan ekonomi yang melambat dan utang yang terus meningkat.

Impor China telah menguat dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar didorong oleh bijih besi dan komoditas lainnya yang digunakan untuk mendorong pembangunan konstruksi sepanjang tahun, sementara ekspor telah pulih dari kontraksi beberapa tahun berkat membaiknya permintaan global.

Meskipun data impor Mei mengejutkan para ekonom dan menggambarkan bahwa permintaan domestik tetap solid, namun para analis masih memperkirakan ekonomi kedua terbesar di dunia tersebut akan kehilangan momentum secara bertahap sepanjang tahun karena pengetatan kebijakan.

Langkah pemerintah China untuk menekan harga rumah diperkirakan akan meredam investasi properti dan pada akhirnya akan berdampak pada pinjaman yang berisiko mendorong biaya pendanaan.

Pertumbuhan ekspor juga cenderung menurun namun lebih tinggi dari pada impor, mengingat prospek eksportir mitra dagang utama China yang optimis. Pertumbuhan baik ekspor dan impor meningkat dari April. Ekspor naik 8,7% dari tahun sebelumnya, sementara impor melonjak 14,8%.

China pun berhasil mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD40,81 miliar bulan ini. Para analis sebelumnya memperkirakan impor hanya naik 8,5%, sedikit lebih rendah dari April yaitu sebesar 11,9%.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement