Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Duh! Beda dengan Jawa, Jalur Kereta di 3 Pulau Ini Sangat Kompleks

Antara , Jurnalis-Rabu, 19 Juli 2017 |15:28 WIB
Duh! Beda dengan Jawa, Jalur Kereta di 3 Pulau Ini Sangat Kompleks
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa Wahyu Widodo Pandoe, mengatakan pihaknya segera mengkaji bersama kementerian dan lembaga penelitian lain pembangunan jalur kereta api di Sumatera, Sulawesi dan Papua.

"Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulma Fendi sudah tampilkan rencana jalur peta kereta api di Sulawesi dan Papua yang bisa dikerjasamakan. Pengkajian jalur kereta cepat yang Jakarta-Surabaya jadi kegiatan bersama pertama dan kita harap berlanjut ke track berikutnya," kata Wahyu di sela-sela pelaksanaan Kongres Teknologi Nasional 2017 BPPT di Jakarta, Rabu (19/7/2017).

 Baca juga: Hore! KRL Cikarang-Jakarta Beroperasi Awal 2018

Jalur kereta api Trans-Sulawesi dari pantai barat ke pantai timur, Wahyu mengatakan melalui sesar aktif Palu Koro, sedangkan jalur sebelah barat Padang melewati Bukit Barisan dan sesar aktif yang selalu bergeser. "Track di Sumatera ini juga lebih kompleks sebenarnya. Ini nanti kita bahas bersama kendala ini,” ujarnya.

Wahyu mengatakan kondisi geografi di Jawa dan tiga pulau besar lainnya memang jauh berbeda. Secara geologi Pulau Jawa lebih stabil untuk jalur kereta api, dan hanya akan mengalami penurunan atau ‘subsidence’ terukur.

Rencana-rencana jalur kereta api melalui elevasi tertentu dengan struktur kekuatan berbeda-beda, pergerakan lempeng, hingga deformasi tanah perlu dicermati dengan baik sebelum diputuskan teknologi yang akan digunakan dalam pembangunannya. "Secara engineering bisa kita atasi tetapi kita butuh berhitung dengan pasti, sehingga teknologi apa yang tepat digunakan dapat diketahui dengan dukungan data lengkap."

Kajian atau survei yang dilakukan cukup banyak mulai dari teknik geologi, geolistrik, coring atau kekuatan tanah, bor, hingga geoteknik. Hal ini yang nantinya perlu kerjasama antara lembaga penelitian.

"Kalau teknologi jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah mumpuni tinggal nanti kita sempurnakan pada pengaplikasiannya. Bahkan untuk jembatan sudah mampu membangun bentang panjang 100 meter tanpa tiang tengah seperti yang dibangun untuk jalur TransJakarta di Ciledug," pungkas dia.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement