Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wamen ESDM: Energi Baru Terbarukan Itu Keharusan!

Feby Novalius , Jurnalis-Minggu, 30 Juli 2017 |15:50 WIB
Wamen ESDM: Energi Baru Terbarukan Itu Keharusan!
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Bicara soal energi sekarang tidak bisa hanya mengandalkan minyak dan gas bumi karena ke depan akan semakin sulit mendapatkannya. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) utamanya untuk dalam negeri.

Menurut Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, energi fosil sebanyak 3,65 miliar barel diperkirakan habis dalam 12 tahun ke depan. Sebenarnya bukan habis, tapi untuk mendapatkannya belum ada teknologi yang 100% bisa menguras minyak di bawah tanah.

 Baca juga: Keren! Makassar punya Pembangkit Listrik Tenaga Angin Terbesar di Indonesia

"Sekaeang paling banyak teknologi itu menguras 40%-60%. Jadi kalau suatu saat anak kita, cicit kita kalau tidak ada teknologi lagi karena sudah tidak bisa produksi. Yang benar adalah pilihannya EBT. Itu sebuah keharusan, bukan memilih fosil atau EBT, makanya 2025 akan dilakukan energic," ujarnya, di Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (30/7/2017).

Berdasarkan target Kementerian ESDM lewat Dirjen EBTKE, pada 2025 persentase pemanfaatan EBT untuk menjadi energi primer diharapkan bisa mencapai 23%.

Arcandra melanjutkan, karena EBT menjadi suatu keharusan diharapkan pembangunannya juga memikirkan sisi keekonomiannya. Jangan sampai membangun EBT nilai keekonomian tidak ada. Oleh karena itu, sambung Arcandra jika siapa pun ada sesuatu hal yang bisa dikembangkan terkait EBY bisa menyosialisasikan ke Kementerian EDSM.

"Ini harapan kita. Kalau ada hal bagus tolong disosialisasikan. Tapi kalau ada yang kurang bagus dalam pengembangan EBT pemerintah tolong jangan di sampaikan ke luar, tapi beri masukan ke kita," ujarnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement