Baca juga: Luar Biasa! Indonesia Incar Penerbangan Langsung ke Moskow
Disisi lain Rusia membalas dengan mengenakan sanksi pembatasan impor dari negara-negara tersebut. Akibat embargo dan kontraembargo ini Rusia memerlukan sumber alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan, termasuk buah-buahan tropis, serta produk esensial lainnya.
”Ini peluang yang tidak boleh hilang dari genggaman kita. Potensi hubungan ekonomi yang memanfaatkan situasi embargo dan kontraembargo ini melampaui isu-isu perdagangan dan investasi yang biasa karena kita juga melihat peluang di bidang pariwisata, pertukaran pelajar, kerja sama energi, teknologi, kedirgantaraan, dan lainnya,” imbuh Enggartiasto.
Baca juga: Paket Kebijakan Ekonomi Indonesia Dipromosikan di Rusia
Dalam pertemuan dengan Rusia, Indonesia menggarisbawahi potensi kerja sama di bidang minyak nabati, produk makanan dan kehutanan, serta produk industri pertahanan. Sementara itu Rusia menawarkan sejumlah produk teknologi tinggi seperti peralatan pengatur lalu lintas udara, pesawat penumpang sipil, serta minat berinvestasi di sektor energi dan mengikuti kegiatan pengadaan oleh pemerintah. Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga menyambut gembira kesepakatan imbal beli tersebut.