Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apa Benar Ada Pelemahan Daya Beli? Ini Penjelasan Bos Indofood

Trio Hamdani , Jurnalis-Rabu, 09 Agustus 2017 |15:23 WIB
Apa Benar Ada Pelemahan Daya Beli? Ini Penjelasan Bos Indofood
Foto: Trio/Okezone
A
A
A

JAKARTA - Sebagai salah satu perusahaan yang berkiprah di Indonesia, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menampik adanya dugaan bahwa daya beli masyarakat saat ini menurun. Dia menilai, adanya fenomena yang seolah menunjukkan daya beli melemah hanya dikarenakan adanya perubahan tren.

"Nah, apa sih gambarannya, ada usaha-usaha kecil yang tutup, roti yang kelas Rp500-Rp1.000, waktu ditanya ternyata konsumen lebih pilih mi. Jadi pengusaha kecil mi, mi tumbuh," kata Direktur Utama Bogasari Franky Welirang, yang juga menjabat Komisaris Utama di Indofood CBP, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Namun, meski roti dengan range harga di level Rp500-Rp1.000 menurun, namun untuk roti di harga Rp1.500-Rp2.500 masih mengalami pertumbuhan. Artinya, jika dikatakan Indonesia tengah dilanda pelemahan daya beli, kata dia hanya bersifat perspektif.

Baca Juga:

lndofood CBP Sepakat Sebar Dividen Rp154/Saham
Indofood CBP Cetak Penjualan Rp9,46 Triliun, 63% dari Mi Instan

"Waktu kita tanya konsumen mereka siapa? Konsumennya millennial. Jadi ada perubahan dan peralihan preferensi konsumen. Itu terjadi di pasar dan kita bisa lihat dari UKM kami," terang Franky yang juga Direktur di Indofood Sukses Makmur.

Ditambah, pada semester pertama tahun ini juga ada pengaruh libur yang lebih banyak terkait Ramadan dan Idul Fitri. Hal itu pula yang kata dia membuat seolah daya beli menurun. Padahal kecenderungannya, jika terjadi libur panjang memang transaksi jual-beli alami penurunan.

"Juni cuma 15 hari kerja. Terus Juni sama Juni tahun lalu pasti berbeda kan, revenue pasti turun, seolah-olah turun. Enggak juga, karena yang harus dilihat harian. Tapi orang makan kan tiap hari. Nah harian harus tumbuh lebih besat untuk layani orang yang waktu libur itu," terangnya.

Baca Juga:

Bisnis Mi Instan 'Lagi Kurang Sedap', Laba Bersih Indofood CBP Cuma Naik 5,7% ke Rp2,09 Triliun

Juli 2016 pun kata dia terjadi hal serupa, yang mana seolah daya beli turun. Padahal itu kata dia lebih dipengaruhi faktor libur panjang yang terjadi pada Juli. Setelah libur usai semua kembali normal. Transaksi jual-beli berangsur tumbuh lagi.

"Persepsi ini terlihat seolah-olah turun, nyatanya tidak gitu. Kalau dihitung hari, dari hari ke hari pasti dia tumbuh, kita lihat ada pertumbuhan itu. Masih tumbuh kecil tapi harinya juga lebih kecil dibanding yang lalu (karena libur Juni)," tandasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement