"Ini adalah ternyata persoalan yang begitu rumit menyiapkannya. Kemudian kita coba kembangkan sacara nasional pelatihan dan pendidikan vokasi. Ternyata pelatihan dan pendidikan vokasi memiliki struktur yang kuat. Karena pendidikan vokasi itu 30% praktik, 30% belajar, 30% lagi magang. Tapi magang di mana kalau industrinya belum mampu, ada industrinya tapi tidak cukup mampu untuk proses ini," ungkapnya.
Menurutnya, pendidikan vokasi sudah berjalan dengan baik namun saat ini harus dikurangi, karena sudah terlalu banyak pendidikan umum menjadi pendidikan vokasi. Ketiga adalah kesempatan usaha dan kesempatan kerja yang akan memberikan dampak yang luas bagi masyarakat Indonesia.
"Kesempatan usaha dan kesempatan kerja. Ini jauh lebih luas aspeknya bukan hanya persoalan retail bahkan bukan hanya kesempatan membuka rest area di tol. Kita belum pernah. Kita harus buat konsep aturan itu. terakhir bantuan sosial yang harus dikonvergenkan," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)