JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno merombak jajaran Direksi PT Pertamina (Persero). Dalam perombakan tersebut, ada tambahan beberapa direksi baru, salah satunya terkait dengan manajemen aset.
Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra mengatakan, penunjukan direktur baru tersebut merupakan bagian dari agenda restrukturisasi top level PT Pertamina. Sehingga, diharapkan bisa memberi dampak yang baik dan positif bagi perusahaan.
“Dengan penunjukan ini, kita mengharapkan perubahan mendasar di bidang SDM (sumber daya manusia) dan manajemen aset. Penunjukan ini berangkat dari keinginan untuk fokus pada penanganan SDM dan aset di Pertamina yang begitu besar sehingga kinerja perusahaan bisa lebih optimal,” ujarnya melalui Keterangan Pers Kementerian BUMN, Selasa (15/8/2017).
Baca Juga:
Menurut Hambra, pada tahun buku 2016, PT Pertamina mencatatkan total aset sebesar USD47,23 miliar atau setara dengan Rp628,53 triliun (mengacu Rp13.307). Di antaranya terdapat aset tetap senilai USD10,32 miliar atau setara dengan Rp137,37 triliun (mengacu kurs Rp13.307) atau 21,85% dari total aset.
Pertamina masih dominan di core business-nya. Sementara di sisi non-core terutama optimalisasi aset masih perlu perhatian dan perbaikan yang lebih serius.
Dengan pertimbangan besarnya nilai aset tersebut, kehadiran Direktur Manajemen Aset diharapkan dapat menjaga dan mengamankan aset dari okupasi pihak ketiga serta penyelesaian permasalahan aset tetap. Sehingga, kinerja perusahaan diharapkan bisa meningkat.