JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2018 dapat mengakselerasi perekonomian Indonesia. Adapun pertumbuhan ekonomi dalam asumsi makro RAPBN 2018 sebesar 5,4%.
Usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato kenegaraan, Anggota Komisi XI Misbakhun menilai, RAPBN 2018 yang disampaikan utamanya terkait pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% menunjukkan bahwa pemerintah masih berhati-hati. Padahal, kata dia, laju pertumbuhan ekonomi masih bisa lebih tinggi dari target RAPBN 2018.
"Saya melihat pemerintah sangat hati-hati, padahal bisa lebih progresif untuk menaikkan lagi," ujarnya, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Baca Juga:
Misbakhun mengungkapkan, beberapa faktor bisa mendorong pertumbuhan ekonomi pada 2018 melampaui target, seperti harga minyak yang sekarang di atas USD50 per barel.
"Dengan harga di atas produksi bisa ditingkatkan. Tapi pemerintah mematok asumsi lifiting minyak di 800.000 barel per hari (bph). Mungkin dengan target sekarang pemerintah bisa terima revenue lebih besar," tukasnya.
Baca Juga:
Sekadar menambahkan,berikut adalah asumsi marko dalam RAPBN 2018:
(Kurniasih Miftakhul Jannah)