Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

TREN BISNIS: Terobosan Dana Cadangan Pesangon hingga Mantan Presiden Berkumpul di Istana

Donald Banjarnahor , Jurnalis-Sabtu, 19 Agustus 2017 |06:29 WIB
TREN BISNIS: Terobosan Dana Cadangan Pesangon hingga Mantan Presiden Berkumpul di Istana
(foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara Indonesia Corporate Social Responsibility (CSR) Exhibition, di Balai Kartini, Jakarta. Dalam arahannya, Hanif meminta dana CSR diperuntukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Kemenaker juga menyatakan tengah menyiapkan program dana cadangan pesangon yang diperuntukan kepada pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Melalui dana ini, pekerja yang ter-PHK bisa memiliki dana yang cukup sambil mencari pekerjaan baru sampai mendapatkannya.
Selanjutnya, ada hal unik dalam momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-72 di Istana Negara, Jakarta, kemarin. Para mantan Presiden Republik Indonesia berkumpul dalam satu panggung pada momen peringatan HUT RI Ke-72 di Istana Merdeka. Ternyata, momen tersebut mendapatkan respon positif dari berbagai pihak. Tak terkecuali dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Ketiga berita tersebut, menjadi berita-berita yang banyak menarik minat para pembaca di kanal bisnis Okezone.com. Untuk itu, berita-berita tersebut kembali disajikan secara lengkap.

JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara Indonesia Corporate Social Responsibility (CSR) Exhibition, di Balai Kartini, Jakarta. Dalam arahannya, Hanif meminta dana CSR diperuntukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Kemenaker juga menyatakan tengah menyiapkan program dana cadangan pesangon yang diperuntukan kepada pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Melalui dana ini, pekerja yang ter-PHK bisa memiliki dana yang cukup sambil mencari pekerjaan baru sampai mendapatkannya.

Selanjutnya, ada hal unik dalam momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-72 di Istana Negara, Jakarta, kemarin. Para mantan Presiden Republik Indonesia berkumpul dalam satu panggung pada momen peringatan HUT RI Ke-72 di Istana Merdeka. Ternyata, momen tersebut mendapatkan respon positif dari berbagai pihak. Tak terkecuali dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Ketiga berita tersebut, menjadi berita-berita yang banyak menarik minat para pembaca di kanal bisnis Okezone.com. Untuk itu, berita-berita tersebut kembali disajikan secara lengkap.

Menaker: CSR BUMN Bukan Semata Sedekah tapi Harus Selesaikan Masalah Kemiskinan!

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara Indonesia Corporate Social Responsibility (CSR) Exhibition, di Balai Kartini, Jakarta. Dalam arahannya, Hanif meminta dana CSR diperuntukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Pada dasarnya dana CSR bukan semata-semata sedakah syariah perusahaan pada masyarakat, tapi baik untuk kepentingan yang seharusnya dibuat lebih baik. Nilai terkaitnya yakni memastikan bisnis sustain dan masyarakat mendapat suatu keahlian," ujarnya, Jakarta, Jumat (18/8/2017).

Hanif menyampaikan, dari jumlah angkatan tenaga kerja Indonesia sebanyak 131 juta, 60% di antaranya merupakan tamatan pendidikan SD dan SMP. Menurut Hanif, ini suatu problem, di mana kualitas pendidikan tenaga kerja menyebabkan masalah seperti kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan. Mereka tidak bisa mendapat pekerjaan yang berkualitas karena rendahnya pendidikan.

"Ini memang menjadi tugas pemerintah, tapi untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan harus didukung oleh keseluruhan. Perusahaan dengan program CSR bisa mengoptimalkan dengan memberikan pelatihan pada masyarakt supaya memiliki keahlian. Dengan keahlian maka mereka memiliki kompetensi yang tinggi," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Hanif, pemerintah mengajak perusahaan BUMN dan swasta untuk terlibat dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia. Melalui hal ini maka angka kemiskinan juga bisa ditekan.

"Salah satu penyebab dari kemiskinanan, pengangguran dan ketimpangan adalah kompetensi tenaga kerja. Masalah skill membuat orang miskin, karena pendapatan dari pekerjaan rendah. Jadi kita mendorong supaya semua terlibat," tuturnya.

Terobosan! Jokowi Siapkan Dana Cadangan Pesangon bagi Pekerja Korban PHK

Kementerian Kenegakerjaan (Kemenaker) tengah menyiapkan program dana cadangan pesangon yang diperuntukan kepada pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Melalui dana ini, pekerja yang ter-PHK bisa memiliki dana yang cukup sambil mencari pekerjaan baru sampai mendapatkannya.

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menerangkan, pekerja yang terkena PHK pasti membutuhkan suatu pekerjaan baru untuk mencukupi kebutuhan hidupm Ketika pekerja serupa tidak didapatkan usai ter-PHK, maka dibutuhkan pekerjaan baru.

 Baca Juga: Gawat! 7-Eleven Tutup, Hampir 6.000 Karyawan Di-PHK

Di sini, kata Hanif, pekerja tersebut membutuhkan alih profesi di mana ada pelatihan lagi (re-training) supaya pada nantinya bisa mendapatkan pekerjaan baru.

"Nah dana cadangan pesangon bisa dipakai. Jadi dia bisa pergi pelatihan ke mana saja misalnya selama 6 bulan, dia di cover. Kemudian setelah itu mencari pekerjaan selama 6 bulan dia juga di-cover. Jadi pasti akan punya peluang dapatkan pekerjaan baru," ujarnya dalam acara Indonesia CSR Exhibition di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (18/8/2017).

Baca Juga: Gerbang Tol 100% Nontunai, BPJT: Tidak Ada PHK Karyawan!

Hanif mengatakan, program ini sebenarnya masih dimatangkan. Sebab, belum diketahui apakah nanti dana cadangan pesangon ditarik dari pendapatan si pekerjanya atau perusahaan tempat dia bekerja sebelumnya.

"Sebenarnya ini nanti saja, karena masih dibahas. Intinya pekerja yang kena PHK, bisa masuk kerja lagi dan seterusnya begitu," ujarnya.

Hanya mengingatkan, pemerintah mewajibkan semua pengguna jalan tol untuk melakukan transaksi secara nontunai menggunakan uang elektronik di semua gerbang tol di Indonesia. Banyak pihak yang ikut mendukung program ini, di antaranya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang sudah menyatakan kesiapannya.

Kepala BPJT Herry TZ mengatakan pihaknya sangat siap mendukung program ini untuk dapat terealisasi 100% hingga Oktober 2017. Dengan mendukung program ini juga tidak akan mengurangi ataupun mem-PHK karyawan. Sehingga nantinya karyawan yang ada akan dilatih lagi untuk bisa mengerjakan bagian lainnya.

"Itu kan dari awal enggak ada PHK. Bisnis industri jalan tol ada ruang lain diperhatikan. Di bisnis proses masih banyak yang membutuhkan tentu dengan pelatihan," ungkapnya di Gedung BI.

Menurutnya, karyawan masih akan tetap dibutuhkan terutama untuk mengatur kendaraan angkutan berat seperti truk dan lainnya. Selain itu, karyawan juga akan bekerja untuk merawat jalan tol dan juga keperluan di kantor.

"Di gerbang pun untuk angkutan berat masih harus dipandu, tetap ada, pemeliharaan operasi IT, back office, ada jalan tol baru, harusnya tidak ada PHK. Tolnya bisa tanpa PHK. Kesepakatan Gubernur BI (Agus Martowardojo) dan Pak Menteri (Basuki Hadimuljono), ini yang dijaga," jelasnya.

Senang Mantan Presiden Berkumpul di Istana saat Upacara, Menkeu: Adem!

Ada hal unik dalam momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-72 di Istana Negara, Jakarta, kemarin. Dimana para mantan Presiden Republik Indonesia berkumpul dalam satu panggung pada momen peringatan HUT RI Ke-72 di Istana Merdeka.

Ternyata, momen tersebut mendapatkan respon positif dari berbagai pihak. Tak terkecuali dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Sri Mulyani mengaku senang melihat para pemimpin-pemimpin negara bisa berkumpul bersama. Apalagi semuanya tampak begitu akrab dan hangat antar satu sama lainnya.

"Adem senang saja Indonesia pemimpin kita, semuanya bisa hadir untuk memperingati 72 tahun kemerdekaan RI itu," ujarnya saat ditemu dalam acara perayaan 17-an di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (18/8/2017).

Menurutnya lanjut Sri Mulyani, dengan berkumpulnya para kepala dan mantan kepala negara tersebut tentunya bisa menginspirasi masyarakat. Selain itu, hal tersebut juga mengingatkan dan menegaskan jika para pemimpin negara bisa berganti akan tetapi komitmen untuk menjaga Republik Indonesia ini tidak pernah padam.

"Memberikan inspirasi kepada masyarakat bahwa di setiap saat pimpinan akan selalu berganti tapi mereka semuanya memiliki komitmen yang sama untuk menjaga republik membawa RI lebih dekat dengan cita-citanya," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, suasana di HUT Ke-72 RI di Istana tampak berbeda dengan perayaan sebelumnya. Kali ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan mantan presiden RI di Istana untuk menghadiri perayaan HUT RI.

Masing-masing dengan menggunakan pakaian adat, mantan presiden itu adalah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Presiden ketiga BJ Habibie dan istri dari mantan presiden keempat, Abdurahman Wahid, Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid.

Para mantan orang nomor wahid di Indonesia itu tampak larut dalam keakraban bernostalgia. Hal ini dapat dikatakan juga sejarah dalam perjalan negara Indonesia mengumpulkan para penguasa sebelumnya. Selain para mantan presiden berkumpul, tampak juga para wakil presiden seperti, Try Sutrisno, dan Boediono.

(Donald Banjarnahor)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement