"Dalam hal ini untuk memenuhi Nawacita ke 7 yaitu merealisasikan kemandirian ekonomi dengan mengembangkan pusat-pusat strategis ekonomi daerah," tuturnya.
Itulah sebabnya untuk tahun-tahun ke depan, Presiden Joko Widodo mengembangkan bandara-bandara di daerah sehinga kegiatan ekonominya akan terpacu mengalami pertumbuhan ketika infrastruktur bandar udara dikembangkan.
"Misalnya Bandara Tasikmalaya, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Bandara Notohadinegoro Jember. Kami tahu bahwa daerah-daerah tersebut sudah memiliki potensi ekonomi dan merupakan tempat strategis ekonomi daerah," katanya.
Kabupaten Jember yang merupakan kota pelajar dan posisinya di persimpangan Lumajang, Bondowoso dan Banyuwangi terdiri dari multi etnis antara suku Madura dan Jawa Mataraman, sehingga menjadikan Jember berpotensi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan potensi ekonomi seperti perkebunan kopi dan kakao, pertanian dan wisata.
Kabupaten Jember selain tempatnya strategis berdekatan dengan Pulau Bali yang sudah merupakan tujuan wisata dunia, Jember dijadikan bandar udara alternatif selain dari dukungan terhadap keselamatan. Bandara Bali juga mendapatkan manfaat dampak dari wisatawan yang semula wisatawan Bali saja menjadikan wisatawan Bali dan Jember. Selain itu, Jember menghadirkan pertunjukan yang luar biasa yang dikenal dengan Jember Fashion Carnival.
(Dani Jumadil Akhir)