Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Pakai Cantrang Lagi, Menteri Susi Pamer Harga Bawal Putih di Pangandaran Rp1 Juta

Trio Hamdani , Jurnalis-Jum'at, 25 Agustus 2017 |18:26 WIB
Tak Pakai Cantrang Lagi, Menteri Susi Pamer Harga Bawal Putih di Pangandaran Rp1 Juta
Ilustrasi: (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan melimpahnya hasil laut di Pangandaran, kampung halamannya. Berbanding terbalik dengan hasil laut yang ada di Pantai Utara (Pantura).

Susi menilai, saat ini ikan laut hasil tangkapan nelayan di Pantura kecil-kecil. Hal itu disebabkan masifnya penggunaan cantrang. Sementara di Pangandaran, kata Susi ikan laut yang ditangkap nelayan besar-besar. Itu tak lepas dari penggunaan alat ramah lingkungan.

Tentunya, besarnya ikan berbanding lurus dengan harga. Semakin besar dan berat maka harganya akan makin mahal. Akibat ikan di Pantura ukurannya kecil, kata Susi, paling-paling harganya tidak lebih dari Rp25 ribu.

Baca Juga:

Terkurung Daratan, RI Akan Investasi Aquaculture di Uzbekistan

16.056 Pulau Indonesia Sudah Memiliki Nama, Menteri Susi Lapor PBB

"Sekarang kalau ada Pantura iwak putihnya pasti Rp800 ribu per kilogram. Betul enggak? Paling murah kecil-kecil saja Rp300 ribu-Rp400 ribu. Tapi sekarang enggak ada. Baru kepel (sekepalan tangan) saja sudah ke tangkap sama cantrang. sekepele hargane piro? Rp25 ribu tok, Rp15 ribu tok," kata Susi di kantornya, Jakarta, Jumat (25/8/2017).

Hal itu tentu disayangkan. Padahal apabila ikan-ikan di sana diberi kesempatan untuk tumbuh besar pasti keuntungan nelayan akan lebih besar. Kuncinya dengan tidak menggunakan alat tangkap yang tidak ramah terhadap habitat di laut.

"Di Pangandaran yang TPI (Tempat Pelelangan Ikan) itu yang setengah kilogram, 8 ons sudah Rp1 juta, bawal putih)," lanjut Susi.

Baca Juga:

Banyak Dicari di Jepang, Menteri Susi Ajak Nelayan Berburu Gurita

Menteri Susi: Larangan Cantrang Bukan Batasi Rezeki Nelayan!

Nelayan yang hadir membantah pernyataan Susi. Menurut nelayan yang tidak diketahui namanya itu, harga ikan dengan berat 0,5 kilogram hanya Rp250 ribu. Susi pun dengan percaya diri menyatakan apa yang dikatakan nelayan tersebut keliru.

"Rp250 ribu yang kecil, yang 2-3 ons.  Kalau 5 ons (0,5 kilogram) ke atas sekarang sudah Rp800 ribu. Ibu tahu orang ibu bakul ikan. Kepel ya selawewu (Rp25 ribu) paling larang (paling mahal)," jelas Susi.

"Nah itu. Jadi tolong dijaga (ikannya) untuk bapak (nelayan) sendiri, bukan untuk saya. Kalau dicantrangin terus semua habis nanti," tandasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement