Schultz pun mengganti nama menjadi Il Giornale dengan nama Starbucks, dan secara agresif memperluas jangkauannya di seluruh Amerika Serikat. Wawasan tajam Schultz dalam real estat dan fokus garis kerasnya pada pertumbuhan mendorongnya untuk memperluas perusahaan dengan cepat.
Schultz tidak percaya bisnis waralaba, dan membuat Starbucks memiliki kepemilikan di setiap outlet dalam negeri. Pada 26 Juni 1992, Starbucks melakukan penawaran umum perdana dan perdagangan saham biasa di bawah ticker saham NASDAQ-NMS: SBUX. Penawaran tersebut dilakukan oleh Alex, Brown & Sons Inc. dan Wertheim Schroder & Co. Inc.
Pada tahun 2000, Schultz mengumumkan bahwa dia mengundurkan diri sebagai CEO Starbucks. Delapan tahun kemudian, dia kembali mengambil alih Starbuks. Dalam sebuah wawancara 2009 dengan CBS, Schultz mengatakan tentang misi utama Starbucks yang belum terpenuhi: "Kami tidak hanya ingin mengisi perut, kami bisnis kami ingin mengisi jiwa."
(Fakhri Rezy)