JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan tetap menjalankan operasi di Blok Mahakam tanpa menunggu kepastian dari Total E&P Indonesie untuk bergabung atau tidak di blok tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman di ruang rapat komisi VII, DPR RI, Jakarta. Menurutnya, sampai saat ini pihaknya belum berkomunikasi dengan Total terkait rencananya bergabung di blok Mahakam dan mengakuisisi sebagian saham Pertamina di blok tersebut.
"Ya kita sih kan harus siap dengan apapun skenarionya ya. Jadi kalau enggak bisa diselesaikan (dengan Total). Mau tidak mau 1 januari 2018 (Pertamina) harus sudah menjadi operator," ungkapnya di DPR, Jakarta, Senin (28/8/2017).
Baca Juga: Minta di Atas 30%, Pertamina Serahkan Keputusan Hak Partisipasi Total E&P kepada KESDM
Lanjutnya, pertamina sampai saat ini masih beracuan kepada surat keputusan pemerintah yang memperbolehkan Pertamina melepas saham kepada pihak lain. Namun dengan maksimal saham yang siberikan sebesar 30% sehingga masih memberikan kesempatan Total untuk bergabung.