Efisiensi saat ini juga telah dilakukan oleh Indonesia. Jokowi mencontohkan, efisiensi ini telah mulai dilakukan pada sektor perbankan.
"Dari pada memiliki sendiri-sendiri tidak efisien. Juga jaringan mesin ATM mestinya juga seperti itu dulu bank bangun atm sendiri-yang sendiri tidak efisien," ujarnya.
Untuk itu, upaya integrasi dilakukan. Upaya ini sebelumnya juga pernah dilakukan oleh perbankan di luar negeri.
"2 tahun lalu kita gabung. Efisiensi Rp30 triliun. Negara maju satu ATM bisa melayani seluruh ATM. Untuk punya ATM di lokasi tertentu tidak lagi beri diverensiasi sehingga ATM dijual dan Bank bisa fokus, semakin kita fokus semakin kita cepat menguasai," ungkapnya.
(Rizkie Fauzian)