Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Soal Pengumuman CPNS, Menkumham: Bisa Heboh jika Tak Diawasi Ketat!

Lidya Julita Sembiring , Jurnalis-Selasa, 05 September 2017 |18:40 WIB
Soal Pengumuman CPNS, Menkumham: Bisa Heboh jika Tak Diawasi Ketat!
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah akan mengumumkan hasil seleksi administrasi penerimaan calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) tahun 2017 hari ini.

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengatakan, jumlah pelamar yang ingin bekerja di bawah naungannya lebih dari 1 juta orang. Dari jumlah tersebut terbanyak dari berminat untuk posisi penjaga Lembaga Permasyarakatan (Lapas).

"Ada 1 juta lebih (jumlah pelamar) dan penjaga Lapas lebih dari 500 ribu (yang lamar posisi penjaga lapas)," ungkap Yasonna di Komplek DPR RI, Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Baca Juga: Situs Error, Cek Pengumuman Seleksi CPNS MA dan Kemenkumham di Sini!

Menurut Yasonna, penerimaan CPNS yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan aturan yang berlaku. Adapaun sesuai dengan aturan Badan Kepegawaian Negara (BKN) tentang penyusunan standar kompetensi manajerial PNS.

"Kita semuanya mengikuti standar BKN, jadi harus tes Computer Assisted Test (CAT). Kita minta Ombudsman, semua mengawasinya supaya berjalan profesional," jelasnya.

Baca Juga: Ada Kabar Lowongan 17.400 CPNS, Eh Ternyata Hoax!

Sementara itu, dia mengatakan pengawasan CPNS akan dilakukan dengan sangat ketat untuk menghindari proses kecurangan. "Arahan saya semua harus dilakukan dengan baik. Ini 1 juta bisa masalah itu, bisa orang ribut, heboh 1 juta itu," tukasnya.

Diketahui, berdasarkan data akhir, pelamar CPNS di Kemenkumham mencapai 1.116.138 pelamar dengan jumlah formasi yang tersedia 17.526 orang. Dan Posisi paling banyak dilamar adalah penjaga tahanan yang mencapai 634.131 orang, sedangkan jumlah formasi yang tersedia 13.720 orang.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement