Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Asumsi Makro RAPBN 2018 Diketok, Proyeksi Rupiah dan Suku Bunga SPN Turun

Lidya Julita Sembiring , Jurnalis-Senin, 11 September 2017 |17:58 WIB
   Asumsi Makro RAPBN 2018 Diketok, Proyeksi Rupiah dan Suku Bunga SPN Turun
Rapat di DPR. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suharyanto, Kepala Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro, Deputi Gubernur Senior (BI) Mirza Adityaswara membahas asumsi makro yang ada di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018.

Setelah mendengar paparan dari pemerintah dan tanggapan anggota Dewan serta jawaban pemerintah, maka Komisi XI dan pihak pemerintah serta BI menyepakati beberapa asumsi makro untuk APBN Tahun Anggaran 2018.

Adapun pertumbuhan ekonomi tetap sebesar 5,4% year on year (yoy), inflasi sebesar 3,5 yoy, nilai tukar Rupiah turun menjadi Rp13.400 per USD dan Suku Bunga SPN tiga bulan juga turun menjadi 5,2%.

Sementara itu, untuk target pembangunan di tahun depan yakni menjadi, tingkat pengangguran di kisaran 5%-5,3%, tingkat kemiskinan 9,5% hingga 10%, indeks gini ratio sebesar 0,38 dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 71,5.

"Jadi Gerindra setuju. Cuma ada warning-warning dikit. Hidup saling mengingatkan bagus. Untuk asumsi makro di RAPBN 2018 seperti itu, apakah disetujui?," kata Ketua Komisi XI Melchias Marcus Mekeng di ruang rapat Komisi XI, Jakarta, Senin (11/9/2017).

Menanggapi keputusan ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan akan menyampaikan hasil rapat hari ini kepada jajaran kabinet Presiden dan Wakil Presiden. Meurutnya, Asumsi makro, terutama untuk pertumbuhan ekonomi, memerlukan kerja yang sangat keras agar bisa tercapai.

"Memang butuh kebijakan dan tindakan pemerintah puast dan pemerintah daerah untuk perbaiki iklim investasi karena untuk capai pertumbuhan ekonomi 5,4% adalah investasi yang tumbuh di atas 6% dan daya beli yang dijaga sehingga konsumsi rumah tangga bisa di atas 5%," tukasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement