"Posisi dia di antara start up lainnya seperti apa? Karena mungkin, bisa saja Kioson menawarkan aplikasi pembayaran, bisa saja bermunculan start up yang lain yang sama ini akan jadi persaingan," imbuh dia.
Oleh karena itu, ke depannya perusahaan start up akan menghadapi persaingan yang sama dengan perusahaan pada umumnya di pasar modal. Sehingga, start up juga harus menyesuaikan dengan kondisi tersebut.
"Ujungnya akan sama dengan perusahaan seperti pada umumnya, di mana mereka setelah eksis akan menghadapi persaingan juga. Ini sama cuma bedanya perusaahn real berbasis kondisi real, Kalau start up berbasis online. tapi ujungnya yang akan mereka hadapi sama," imbuhnya.
Sekadar infromasi, perusahaan e-commerce online- to-offline(O2O), PT Kioson Komersial Indonesia, berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO). Dalam gelaran ini, perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 150 juta saham atau setara dengan 23,07% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan.
Kioson akan menjadi perusahaan rintisan (startup) pertama yang bakal melantai di Bursa Efek Indonesia. Dari gelaran IPO, perseroan menargetkan raihan dana sebesar Rp42 miliar - Rp45 miliar.
(Fakhri Rezy)