Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Urai Kemacetan, Stasiun Bogor Bakal Punya Hunian Transit Oriented Development 2 Tahun Lagi

Feby Novalius , Jurnalis-Senin, 11 September 2017 |12:49 WIB
Urai Kemacetan, Stasiun Bogor Bakal Punya Hunian <i>Transit Oriented Development</i> 2 Tahun Lagi
Menteri BUMN Rini Soemarno. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi tuan rumah dalam penandatangan perjanjian kerjasama (MoU) Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Bogor. Dengan terbangunnya TOD ini diyakini memperbaiki tata kelola perkotaan dan kemacetan di Kota Hujan bisa terurai.

Pembangunan TOD Stasiun Bogor akan dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan didukung Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Adapun penandatangan disaksikan langsung Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Direktur Utama Waskita Karya M Choliq mengatakan, pembangunan TOD bagi Waskita Karya merupakan model bisnis pertamakali dibangun, Dengan memanfaatkan tanah mili Kereta Api Indonesia (KAI), Waskita Karya menyatakan siap memberikan nilai komersil dalam pembangunan wilayah berbasis terintegrasi di Kota Bogor.

"Semoga proyek ini bisa lancar 5 Oktober tetap akan dilakukan groundbreaking, kami berharap sebelum Oktober 2019 sudah bisa diresmikan secara sempurna," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (11/9/2017).

Menurutnya, untuk anggaran Wakita Karya menyediakan investasi sekira Rp800 miliar. Dana ini di dapat dari kas perusahaan yang memang sudah disediakan untuk pembangunan itu. "Investasinya sebenarnya bisa bertambah, untuk sekarang Rp800 miliar. Jadi kita memang sudah siapkan ini sebagian untuk properti," tuturnya.

Walikota Bogor Bima Arya menambahkan, Bogor menyambut rencana pemerintah yang akan membangun TOD Stasiun Bogor. Jika melihat jumlah warga Bogor yang berangkan menuju Jakarta setiap harinya mencapai 600.000 orang, 300.000 datang di akhir pekan, ada 800.000 ribu motor dan 200.000 mobil.

"Ini tantangan yang harus diselesaikan di Kota Bogor. Jika tidak segera dibangunkan TOD makan dikhawatirkan dari seluruh penjuru akan berkumpul disatu titik (Staiun Kota Bogot) dan membuat kemacetan parah. Dengan dibangunnya ini kana akan ada kombinasi dan kolarborasi dalam menyelesaikan pembenahgan tata ruang di Bogor," ujarnya.

Dia berharap, di dalam TOD nantinya dapat dibangunkan underpass menuju staiun supaya bisa mengurai kemacetan, kemudian trasportasi perkotaan bisa dibantu dibenahi (Bus Rapid Transit/BRT), dan dibangunkan parkir jalur-jalur menuju stasiun. "Kami memohon ibu dan Pak Menteri akseslarasi dan kolaborasi bisa jalan," ujarnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement