JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno meminta PT Waskita Karya Tbk (WSKT) untuk membangun penataan kota transportasi publik di Kota Bogor. Nantinya, Waskita tidak hanya membangun Transit Oriented Development (TOD) Stasiun Bogor, tapi membangun Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) baru dan Stasiun Sukaresmi.
Direktur Operasi Waskita Karya Bambang Rianto mengatakan, perseroan menggarkan Rp1,6 triliun untuk membangun TOD yang di dalamnya ada apartemen, penjara hingga Stasiun Sukaresmi. Hal ini pun melengkapi pernyataan Direktur Utama Waskita Karya M Choliq yang sebelumnya menyebut anggaran membangunan TOD Stasiun Bogor sebesar Rp800 miliar.
"Rp800 miliar itu yang bekasi dengan luas 3,3 hektar. Kalau Bogor itu Rp1,6 triliun dengan luas 6,6 hektar dan ditambah lagi Paledang (Lapas)," tuturnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (11/9/2017).
Baca Juga: Bangun Hunian Dekat Stasiun Bogor, Menteri BUMN Bentuk Anak Usaha Khusus
Dia menjelaskan, untuk TOD Stasiun Bogor secara konsep akan dibangun komersial area yang di dalamnya ada apartemen yang diperuntukan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 30% dan masyarakat menengah sekira 60-70%.
"Di komersial area juga ada kaya untuk tempat perbelanjaannya. Ada delapan tower yang akan dibangun dengan rata-rata ada 1.500 unit. Delapan tower itu bentuknya leter L," ujarnya.
Untuk pembangunan Stasiun Sukaresmi, lanjut Bambang, pihaknya akan membangun halte dan stabling supaya menunjukan bahwa masyarakat bogor bisa lewat sana untuk naik kereta. Selama ini belum ada pembangunan, sehingga belum ada yang bisa naik dan turun di sana.
"Jadi sebelum sampai ke Bogor ada pemberhentian (Stasiun Sukaresmi). Sehingga dapat menyebar kepadatan yang turun di Bogor, jadi mengurangi orang di Bogor sebagian turun di Sukaresmi," tutur dia.
Baca Juga: Urai Kemacetan, Stasiun Bogor Bakal Punya Hunian Transit Oriented Development 2 Tahun Lagi
Sementara itu, untuk penugasan pembangunan penjara masih menunggu keputusan dari Pemerintah Kota Bogor. Keputusan tersebut terkait izin dan lokasi yang sesuai dibangun penjara.
"Maka itu akan jadi kesatuan dengan TOD Bogor (biayanya). Saling bersinergi dan memberikan kontribusi mendukung terhadap semua aktivitas yang bakal terjadi di hunian itu baik transportasi, orang tinggalnya, tempat belanja," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)