JAKARTA - Direktur Utama perusahaan perkapalan PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) mengundurkan diri. Perseroan mengungkapkan, awal pekan lalu telah menerima surat pengunduran diri dari Edi Yosfi selaku Direktur Utama Sillo Maritime.
Pengunduran diri Edi Yosfi akan efektif sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada 8 Desember 2017. Edi Yosfi merupakan seorang pebisnis berpengalaman yang menggeluti berbagai bidang seperti kelapa sawit, industri migas, properti, elektronik, hingga pengembangan otomotif.
Edi diangkat sebagai Presiden Direktur PT Sillo Maritime Perdana Tbk sejak tahun 2015. Sebagai informasi, emiten pelayaran ini menargetkan pendapatan tahun 2017 sebesar USD38 juta atau naik 100% dibandingkan pendapatan tahun 2016 lalu sebesar USD18 juta.
Sementara laba bersih USD9,8 juta. Perseroan optimis, target tersebut bakal tercapai seiring mulai beroperasinya kapal FSO CNOOC 114. “Target pendapatan optimis tercapai seiring dengan mulai beroperasinya FSO CNOOC sebagai mesin duit perusahaan,” kata Direktur Keuangan PT Sillo Maritime Perdana Tbk, Herjati.
Dirinya menuturkan, tahun ini perseroan menjajaki ekspansi bisnis dan pengembangan usaha baik organik maupun inorganik. Untuk memuluskan ekspansi bisnis tersebut dan termasuk rencana penambahan kapal baru, perseroan telah menganggarkan belanja modal sebesar USD20 juta.
Disebutkan, ekspansi organik dilakukan melalui penguatan aset dengan belanja kapal baru dan efisiensi bisnis, sementara inorganik dilakukan melalui penyertaan di perusahaan sejenis.
Menurut Herjati, anggaran USD20 juta tersebut adalah untuk belanja kapal, meskipun perseroan belum secara spesifik menargetkan jumlah kapal baru yang ingin dibeli. Namun, perseroan menegaskan hanya akan menambah armada jika permintaannya cukup kuat.
“Nilai capex tahun ini sekitar USD20 juta, tetapi kami belum tahu pasti kapan capex itu akan kita gunakan. Kami akan realisasikan kalau memang kontraknya aman untuk kita dan berjangka panjang,”ungkapnya.
Saat ini, perseroan telah memiliki delapan kapal secara langsung dan tiga kapal melalui anak perusahaannya, yakni PT Suasa Benua Sukses. Saat ini, seluruh armada tersebut telah terkontrak kepada sejumlah mitra. Perseroan pun telah menyewa tiga armada dari pihak ketiga guna memenuhi permintaan kontrak untuk jangka pendek yang kurang dari setahun.
(Martin Bagya Kertiyasa)