Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wih! Kemendag Gembleng Calon Pengelola Sistem Resi Gudang

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Jum'at, 15 September 2017 |15:08 WIB
Wih! Kemendag Gembleng Calon Pengelola Sistem Resi Gudang
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

Hendra menjelaskan komoditi yang dikembangkan dalam SRG di Toli-toli adalah beras, baik beras konvensional maupun beras organik. Ia memberi gambaran potensi beras di di Kecamatan Galang saja, dimana ia tinggal, terdapat areal 4.600 ton sawah dengan hasil panen 9.000 ton pada setiap musim panen. Dengan potensi seperti itu hendra yakin SRG akan berkembang pesat di Toli-toli karena kabupaten ini menjadi penghasil beras utama.

Hal yang sama diungkapkan Mahmud Syah Khoiruddin dari Wonogiri, Jawa Tengah. Petani muda usia 20 tahunan ini mengaku sekarang tidak takut lagi untuk menjalankan SRG, karena sudah mendapat bekal pengetahuan baik teori maupun praktek di lapangan tentang SRG. “Sekarang kami jadi yakin bisa mengelola gudang yang ada dengan kapasitas 1.500 ton di daerah kami. Januari tahun 2018 kami siap terbitkan Resi Gudang pertama,” ujar Mahmud.

Seperti diungkapkan Kabag Penguatan dan Pemberdayaan SRG, Yuli Edi Subagio, dalam rangkaian pelatihan ini para peserta diberi pemahaman secara komprehensif tentang SRG, baik teknis pengelolaan gudang, operasional informasi SRG, penyusunan laporan sampai pengembangan usaha melalui SRG.

“Kami juga membahas kasus-kasus yang timbul dalam pengelolaan gudang SRG, sehingga para peserta segera bisa mencari solusi manakala mereka menemui masalah pada pelaksanaan SRG di daerah mereka masing-masing,” ujar Yuli Edi Subagio.

Ditambahkan setelah pelatihan para peserta tetap dibimbing oleh Bappebti dan diberi penugasan yang harus diselesaikan untuk bisa menerbitkan Resi Gudang. Jika setelah evaluasi mereka tidak berhasil melaksanakan tugas peserta bisa dinyatakan gugur sebagai pengelola gudang SRG.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement