JAKARTA - Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia dinilai sangat sulit untuk berkembang dan kalah terhadap perusahaan ritel besar. Salah satu yang menjadi alasannya adalah keterbatasan masalah dana.
Banyak sekali pihak perbankan yang enggan memberikan kredit atau pinjaman kepada para pelaku UMKM ini. Alasannya karena para pelaku UMKM ini dinilai tidak layak mendapatkan akses pinjaman dari bank alias Bankable.
Presiden Direktur Danamas Dani Liharja mengatakan, selama ini pihak pengusaha bukanlah tidak bankable. Melainkan pelaku UMKM ini tidak mendapatkan kesempatan untuk meminjam uang.
Baca juga: UMKM Akan Dimanjakan Fintech di Masa Mendatang, Kok Bisa?
"Jadi sebenarnya para pengusaha mikro mereka bukan bankable mereka tidak dapat kesempatan saja," ujarnya dalam acara Diskusi Panel 'Meningkatkan Kapasitas Bisnis UMKM Melalui Fintech Peer to Peer Lending' di @america Pacific Place, Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Menurutnya Dani, jika para pelaku UMKM diberikan kesempatan maka bisnisnya akan berkembang pesat. Bahkan, risiko kredit macetnya pun hampir jarang.
Baca juga: Wow! Ada 44 Fintech Baru, OJK Kebanjiran Perusahaan Startup
Hal tersebut sudah dibuktikan oleh pihaknya sebagai perusahaan Financial Technology yang menawarkan pinjaman kepada para pelaku UMKM. Justru para pelaku UMKM ini sangat tertib dalam membayar kreditnya dan jarang sekali untuk menunggak.
"Waktu jalan dengan Danamas, mereka itu luar biasa. Danamas buka kredit kepada satu dua orang pelaku UMKM. Dia usaha dua Minggu kemudian dua minggu dia bayar," jelasnya
(rzk)