Kemudian dari sisi penjualan listrik untuk bisnis, penurun terjadi karena suhu rata-rata. Bisnis pun sekarang mengurangi pemakaian AC, dengan demikian terjadi penurunan listrik.
"Kemudian ada perilaku konsumsen ke e-commerce membuat shopping center sepi. Itu sebabkan turunnya pemakaian listrik," katanya.
Baca Juga: Menteri Jonan Siap Mati-matian Capai Target Energi Baru Terbarukan 23% di 2025
Dia melanjutkan, sebenarnya penjualan listrik pada pelanggan industri tumbuh 2,2%. Tapi sekarang banyak industri kemudian membangun pembangkit sendiri, hal inilah yang membuat penjualan menurun.
"Kemudian pertunbuhan impor barang jadi dan setengah jadi di bulan Mei sebesar 19,6%, ini mengalami tekanan untuk produk dalam negeri," ujarnya.
(Rizkie Fauzian)