Tak hanya itu, dalam produk yang dijual nantinya, daerah asal bahan baku tersebut juga akan tertulis dalam produk yang akan dijual ke luar negeri. Indonesia pun bisa berpartisipasi dalam riset skala internasional.
"Nah dengan demikian tentu akan membuka ruang pengembangan ekonomi-ekonomi berbasis intellectual property," ujarnya.
Saat ini, negara-negara maju seperti Jepang, Amerika, Eropa juga tengah melakukan remanufacture. Industri berbasis teknologi pun tengah dikembangkan oleh negara-negara tersebut.
Airlangga meyakini, Indonesia nantinya dapat mengembangkan teknologi serupa dengan adanya dorongan berupa hak atas kekayaan intelektual. Hanya saja, pemanfaatan data harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah.
"Dengan artificial intelligence kita bisa mengetahui obat apa yang sangat efektif, efisien, dan cocok. Nah ini bisa mengembangkan industri farmasi di dalam negeri," ungkapnya.