NEW YORK - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) diperdagangkan menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada perdagangan waktu setempat karena para investor mempertimbangkan pernyataan terbaru dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen.
Yellen mengatakan bahwa bank sentral secara bertahap akan memperketat kebijakan moneternya mengingat ketidakpastian seputar inflasi. Dia berpendapat bahwa pengetatan moneter yang lebih cepat dapat membahayakan ekspansi ekonomi, sementara bergerak terlalu lambat juga bisa berisiko terlalu panas, karena pasar kerja terus menguat.
Baca juga: Kurs Dolar AS Kembali Kokoh berkat Pernyataan Pejabat The Fed
"Ini akan menjadi bijaksana mempertahankan kebijakan moneter berlanjut hingga inflasi kembali ke dua persen," kata Yellen.
The Fed telah menaikkan suku bunga dua kali tahun ini. Para pembuat kebijakan pada pekan lalu menunjuk satu kenaikan tingkat suku bunga lagi tahun ini, dan tiga kali (kenaikan) untuk tahun depan setelah berakhirnya pertemuan kebijakan dua hari.
Baca Juga: Taklukan Dolar AS, Rupiah Melejit ke Level Rp13.299/USD
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama naik 0,31% menjadi 92,934 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1800 dari USD1,1839, dan pound Inggris turun menjadi USD1,3458 dari USD1,3467. Dolar Australia turun menjadi USD0,7893 dari USD0,7944.
Dolar AS dibeli 112,15 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,66 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9690 franc Swiss dari 0,9674 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2345 dolar Kanada dari 1,2354 dolar Kanada.
(Rizkie Fauzian)