Laporan IMF juga menemukan bahwa konsekuensi jangka menengah negatif dari utang rumah tangga yang lebih tinggi lebih terasa bagi negara-negara maju daripada pada negara-negara sedang berkembang, di mana partisipasi utang rumah tangga dan pasar kredit lebih rendah.
Dampak-dampak negatifnya bisa semakin kuat bila negara-negara memiliki lebih banyak akun modal terbuka dan nilai tukar tetap, serta sistem keuangan mereka kurang berkembang.
Laporan tersebut mengatakan bahwa dampak negatif dari tingginya utang rumah tangga dapat dikurangi jika negara memperbaiki peraturan keuangan mereka, mengurangi ketergantungan pada pembiayaan eksternal, menerapkan nilai tukar fleksibel, dan ketidakmerataan pendapatan yang lebih rendah.
(Dani Jumadil Akhir)