JAKARTA - Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) membahas postur sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Dalam pembahasan ini ada beberapa kerangka yang berubah dari Rancangan APBN (RAPBN) 2018.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan mengatakan setelah pembahasan beberapa kali antara Banggar dan Panja ada beberapa indikator yang berubah di postur sementara APBN 2018.
"Sesudah pembahasan selama lebih kurang satu bulan mengenai berbagai macam asumsi makro yang mendasari bagi penghitungan untuk APBN 2018 ingin melaporkan postur sementara berdasarkan kesepakatan yang telah dicapai. Kita melihat bahwa postur untuk 2018 ada perubahan di beberapa indikator yang dijadikan bahan untuk kalkulasi APBN 2018," ungkap Sri Mulyani di Ruang Sidang Banggar, Jakarta, Rabu (4/10/2017).
Diketahui dalam pembahasan RAPBN 2018, Banggar dan Panja telah menyetujui pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% masih sesuai dengan pembahasan awal, Inflasi 3,5%, SBN 3 bulan turun dari pembahasan awal sebesar 5,3% menjadi 5,2% dan nilai tukar rupiah juga diperkuat menjadi Rp13.400 per USD serta harga minyak mentah Indonesia tidak ada perubahan dalam asumsi USD48 per barrel.
Untuk postur belanja sementara untuk belanja negara naik Rp16,3 triliun dari Rp2.204,4 triliun menjadi Rp2.220,7 triliun dan untuk pendapatan negara menjadi Rp1.894,7 triliun dari sebelumnya Rp1.878,4 triliun.