"Yang di Djuanda sekitar Rp500 miliar, yang tanah Abang sekitar Rp1 triliun , kalau Manggarai belum kita exercise karena itu besar sekali," jelasnya.
Menurut Tumiyana, nantinya hunian tersebut 35% akan dikhususkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Sementara sisanya akan dijual untuk non MBR.
Baca juga: Ini 4 Fakta Dibalik Pembangunan Rusun Dekat Stasiun Bogor
"35% memang untuk MBR. Kita bangunnya sinergi, tanahnya dari KAI," jelasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya sudah ada dua BUMN yang menggarap proyek hunian TOD. Adapun kedua BUMN tersebut yakni PT Waskita Karya Reality di Stasiun Bogor, dan Perumnas di Stasiun Tanjung Barat dan Stasiun Pondok Cina.
(Rizkie Fauzian)