Dia menunjukkan dokumentasi dan berita bahwa kebakaran hutan juga terjadi di negara lain, baik di Amerika maupun Eropa. Sementara itu, Dinna Wisnu, Associate Professor Universitas Atmajaya, sengaja mengundang pelaku industri sawit untuk berbagi informasi di hadapan para diplomat yang tengah mengikuti program Sesparlu.
Baca juga: Wah, Indonesia Siap Pasok 8 Juta Ton Minyak Sawit ke Eropa
“Andalan Indonesia kan sektor migas dan non-migas. Untuk non-migas yang paling tepat adalah industri kelapa sawit,” ujarnya.
Dinna menjelaskan, para diplomat perlu diberi wawasan tentang bagaimana komoditas strategis Indonesia ini menghadapi berbagai tekanan global. “Para diplomat tampak antusias dan mulai lebih terbuka wawasannya mengenai kelapa sawit,” katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)