"Kami memang memerlukan riset lebih banyak, namun hal ini memperlihatkan investasi pada sumber daya manusia, memiliki dampak besar ke pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Kim menambahkan investasi sumber daya manusia ini juga bisa mendorong kualitas daya saing dalam menghadapi era teknologi informasi yang telah berkembang sangat pesat.
"Melihat ke depan, investasi sumber daya manusia bisa menjadi lebih penting dalam menghadapi perkembangan digital ekonomi. Studi bahkan memproyeksikan sebanyak 65% siswa SD akan bekerja di lapangan pekerjaan yang saat ini bahkan belum tercipta," ujarnya.
Meski demikian, Kim mengakui setiap negara belum tentu melaksanakan investasi dalam sumber daya manusia, mengingat masing-masing telah memiliki agenda pembangunan tersendiri.
Riset Bank Dunia menyatakan sebanyak 155 juta anak-anak berpotensi mengalami "stunting", 400 juta penduduk kekurangan akses kesehatan yang memadai, 100 juta orang setiap tahun jatuh miskin karena belanja kesehatan yang buruk dan hanya sepertiga penduduk miskin di dunia yang memiliki perlindungan sosial.