Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dukung Program Pemerintah, BTN Sudah Biayai 1,44 Juta Rumah

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 16 Oktober 2017 |11:33 WIB
Dukung Program Pemerintah, BTN Sudah Biayai 1,44 Juta Rumah
Foto: Koran SINDO
A
A
A

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat telah membiayai 1,44 juta unit rumah dalam program Sejuta Rumah sejak diluncurkan Presiden Jokowi pada 29 April 2015 di Unggaran, Jawa Tengah. Adapun nilai penyaluran kredit properti, baik berupa KPR maupun kredit konstruksi mencapai Rp155,9 triliun.

Baca juga: Rumah Tidak Kunjung Dihuni, BTN Ancam Alihkan KPR Subsidi ke KPR Nonsubsidi

“Kontribusi BTN sebagai integrator dalam program sejuta rumah tidak hanya dalam soal akses pembiayaan bagi seluruh lapisan nasabah, tapi juga dalam menyokong sisi pasokan dengan kredit konstruksi bagi para pengembang,” ujar Direktur Utama BTN Maryono saat menjadi pembicara bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam acara dialog bertajuk “Sukses Indonesiaku ke-4” di Museum Kereta Api Ambarawa, Jawa Tengah.

Menurut Maryono, tahun ini BTN menargetkan penyaluran kredit konstruksi dan KPR untuk 666.000 unit rumah hingga akhir tahun dalam mendukung program Sejuta Rumah terdiri dari 504.122 unit untuk KPR Subsidi dan 161.878 unit untuk konstruksi rumah nonsubsidi serta penyaluran KPR Nonsubsidi. Sementara per September 2017, BTN sudah merealisasikan KPR untuk sekitar 167.000 unit rumah, yang 130.000 unit di antaranya KPR Subsidi.

Baca juga: Waduh! BPK Temukan 5.108 Unit Rumah Subsidi Tak Berpenghuni

Sementara yang mengalir dalam bentuk kredit konstruksi terdistribusi untuk kurang lebih 300.000 unit rumah. Untuk menyukseskan program Sejuta Rumah, Maryono menjelaskan, perlunya sinergi dari seluruh stakeholder, baik perbankan, pemerintah pusat, daerah, dan pihak pengembang. Maryono menambahkan, pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR telah banyak memberikan dukungan di antaranya alokasi anggaran KPR Subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), kemudahan perizinan bagi pengembang untuk mendirikan rumah bagi MBR lewat paket kebijakan ekonomi XIII, dan pelonggaran loan to value atau rasio kredit terhadap agunan untuk KPR.

Sementara untuk meningkatkan pasokan perumahan, kata dia, BTN juga berupaya menciptakan para calon developer lewat Housing Finance Center (HFC). HFC bermitra dengan banyak pihak, baik institusi pendidikan formal maupun para developer lewat aneka pendidikan dan pelatihan. Dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) lewat program mini MBA In Property, BTN telah mewisudakan 1.000 orang yang siap terjun di dunia properti. Sementara dengan asosiasi pengembang, seperti REI dan Apersi, setidaknya lebih dari 10.000 orang yang juga siap menjadi calon developer.

Baca juga: 5.108 Rumah Subsidi Tidak Dihuni, Apa Alasannya?

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, sebelum program Sejuta Rumah digulirkan, pembangunan rumah setiap tahunnya hanya berkisar 200.00 unit. Namun, setelah program Sejuta Rumah digulirkan pada 2015kenaikannya sampai empat kali lipat. “Sebelum 2015 pencapaiannya hanya 200.000 unit rumah. Setelah ada program sejuta rumah naiknya empat kali,” kata Basuki. Menurut Basuki, pada 2015 dalam program Sejuta Rumah berhasil dibangun 669.000 unit, kemudian pada 2016 naik menjadi 805.000 unit, dan tahun ini ditargetkan 900.000 unit.

“Untuk percepatan ini kita gerakkan BTN dan REI, Apersi untuk mengurangi backlog perumahan yang mencapai 11,6 juta unit rumah,” kata Basuki.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement