Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gaji Anda Tak Pernah Cukup? Coba Bedakan Irit dan Pelit

Agregasi Cermati.com , Jurnalis-Sabtu, 21 Oktober 2017 |23:29 WIB
Gaji Anda Tak Pernah Cukup? Coba Bedakan Irit dan Pelit
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

Hal lain yang juga perlu dikenali gemar mencari barang-barang yang diobral murah atau potongan harga dengan model diskon. Ini memang memberikan keuntungan bila barang yang sedang didiskon tersebut memang produk yang dibutuhkan.

Namun kebiasaan mengejar diskon ini juga tak selalu baik. Sebab akan mendorong untuk membeli barang tersebut meski sebenarnya tidak diperlukan. Terlebih lagi bia menjadi tergiur untuk membeli dengan jumlah yang banyak.

Dan yang perlu diperhatikan lagi, sesungguhnya harga-harga barang yang didiskon itu tidak selalu benar-benar murah. Tidak sedikit pula sebenarnya harga tersebut sudah dinaikkan terlebih dahulu baru dibanderol dengan label diskon sekian persen, hanya untuk menarik keinginan konsumen untuk membelinya.

Bagaimanapun juga model diskon juga kerap sebagai strategi marketing saja. Memanfaatkan efek psikologis orang untuk tidak enggan membelanjakan uangnya. Jadi cermat dalam melihat promo-promo sangat penting agar tak sekedar tergoda dengan promo semu yang ditawarkan. Sebab barang diskon dari cuci gudang terkadang jumlahnya terbatas, ada kemungkinan mendapatkan yang berkualitas rendah.

5. Tidak Paham Layanan Keuangan

Data dari World Bank menunjukan bahwa 49% masyarakat Indonesia masih belum tersentuh dan tidak mengerti pentingnya layanan finansial perbankan. Alasannya pun bermacam-macam, 79% mengatakan tidak memiliki layanan perbankan, termasuk juga tentunya rekening bank, dan sisanya mengatakan alasan lain-lain, termasuk tidak merasa mendapat manfaat dari menabung, tidak punya pekerjaan tetap sehingga perlu rekening sebagai sarana pay roll dari bank dan sejenisnya.

Ini tentu mengejutkan, karena dengan demikian maka ada kemungkinan banyak masyarakat yang belum melek terhadap pentingnya layanan finansial. Padahal memahami adanya layanan finansial ini memberikan banyak manfaat sebagai pengelola keuangan lebih baik.

6. Selalu Defisit

Defisit keuangan terjadi ketika pendapatan tidak sebesar pengeluaran. Peribahasa ‘besar pasak daripada tiang’ ini merupakan bencana keuangan. Bagaimana tidak? Sebab pendapatan yang diperoleh setiap bulannya ternyata tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok dan masih harus mencari pinjaman sana-sini untuk menutupnya.

Gaji bulanan pun seolah hanya numpan lewat saja. Padahal kebutuhan untuk masa depan sangat penting untuk dipersiapkan dari sebelumnya. Untuk itu bijak menggunakan pendapatan dan cermat dalam membelanjaan sangat penting diperhatikan bila tidak ingin hanya ‘gali lobang tutup lobang, pinjam uang tutup utang’.

7. Enggan Buat Anggaran Perbulan dan Tak Sadari Pentingnya Investasi

Meski layanan investasi dan panduan dalam membuat anggaran bulanan sudah banyak ditemukan, namun nyatanya tidak sedikit yang masih belum memanfaatkannya. Padahal dengan membuat pos anggaran per bulan dengan baik, maka akan melatih diri untuk disiplin dan bijak menggunakan penghasilan.

Begitu juga dengan investasi, tak sedikit orang masih menganggap bahwa menabung saja sudah cukup, padahal ada faktor lain seperti misalnya inflasi dan gangguan finansial makro lainnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement