JAKARTA - Ahli perencana perkotaan dari Universitas Indonesia Hendricus Andy Simarmata menilai Jakarta butuh diet atau mengendalikan diri agar tidak terus-menerus mengambil manfaat ekonomi kawasan ke kota itu.
"Padahal, Jakarta hanya satu dari 98 kota otonom di Indonesia. Kenapa harus ke Jakarta? Saya ajak diet agar Jakarta bisa mengendalikan diri untuk tidak mengambil 'gula-gula' ekonomi ke kota itu," katanya di Jakarta, Jumat (27/10/2017).
Proyek reklamasi di Teluk Jakarta, menurut Andy, juga menjadi salah satu cara Ibu Kota mengambil "gula-gula" ekonomi itu. Ia pun meyakini kebutuhan properti di reklamasi akan terus bertambah sehingga penambahan pulau akan sangat mungkin terjadi.
"Orang asing sudah bisa beli properti di Indonesia. Properti di reklamasi itu pastinya akan lebih murah daripada Kemang yang sesak. Kalau sudah begitu, kebutuhan bertambah sehingga pasti akan nambah terus pulaunya. Makanya harus setop, lakukan diet," jelasnya.
Perencana tata kota itu mengatakan bahwa pemerataan pembangunan di wilayah lain harus segera dilakukan agar Jakarta tidak lagi menjadi tujuan utama urbanisasi.