Budi mengatakan LRT Sumatera Selatan akan menjadi tulang punggung transportasi masyarakat Palembang. Dalam kesempatan sama, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan pihaknya telah melakukan studi banding terkait faktor keselamatan penumpang di Tokyo, Jepang, dan Malaysia.
"Kami sudah mempelajari dari Tokyo dan Malaysia, kalau mogok atau sampai terhenti, bagaimana menurunkan penumpangnya," katanya.
Dia mengatakan LRT pertama di Indonesia itu bukan hanya memecahkan persoalan transportasi, tetapi juga mengubah budaya menjadi lebih baik.
"Masyarakat dipaksa antre, dipaksa disiplin, dan dipaksa menjaga kebersihan," katanya.
Pembangunan LRT Sumatera Selatan merupakan amanah dari Perpres Nomor 116 Tahun 2015 yang telah diubah dengan Perpres 55 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit di Provinsi Sumatera Selatan, yang menugaskan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, sebagai pelaksana Pembangunan Prasarana Kereta Api Ringan/LRT di Sumatera Selatan.
Pekerjaan pembangunan LRT Sumsel telah dimulai sejak 2015, dibiayai dengan APBN meliputi pekerjaan konstruksi dan pekerjaan supervisi. Pekerjaan LRT Sumsel dibagi atas lima zona pekerjaan untuk mempercepat penyelesaian pembangunan LRT Sumsel.