Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wapres JK: Indonesia Harus Tingkatkan Produktivitas Pangan

Antara , Jurnalis-Senin, 30 Oktober 2017 |14:10 WIB
Wapres JK: Indonesia Harus Tingkatkan Produktivitas Pangan
Ilustrasi: (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia harus meningkatkan produktivitas pangan kurang lebih 3% per tahun, untuk mencapai keberlanjutan dan swasembada pangan.

Dalam pidato kunci pada Forum Pangan Asia-Pasifik Kalla mengatakan, pemerintah menghadapi beberapa tantangan antara lain konversi lahan pertanian menjadi kawasan industri dan perumahan sebesar 1,5% per tahun dari total lahan yang tersedia.

"Kita mengetahui bahwa setiap tahun konversi lahan pertanian ke lahan industri dan perumahan kurang lebih 1,5%, penduduk bertambah juga 1,5% per tahun. Jadi, setidak-tidaknya, untuk keberlanjutan di Indonesia, harus ada peningkatan produktivitas di atas 3%," katanya di Jakarta, Senin (30/10/2017).

Baca Juga: Perbandingan Capaian Pangan saat El Nino 2015 dengan 1997

Kalla menambahkan, persoalan pangan merupakan bahan diskusi jangka panjang. Beberapa kali Indonesia juga menghadapi tantangan terkait luasan lahan, jumlah penduduk dan juga peralihan lahan, namun bisa dihindari dengan penerapan teknologi pangan.

"Itu semua bisa diatasi dengan teknologi, yaitu teknologi pangan, yang memungkinkan kita semua memenuhi kebutuhan pangan itu dengan baik, walaupun belum sempurna," ujar Kalla.

Menurut Wapres, tantangan ke depan adalah meningkatkan teknologi bidang pangan, d untuk meningkatkan kualitas maupun produktivitas pangan, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia.

Baca Juga: Hari Pangan, FAO Sarankan Pemerintah Jokowi-JK Investasi di Pedesaan

Forum Pangan Asia-Pasifik tersebut diharapkan dapat membentuk kerja sama setiap pemangku kepentingan dalam memenuhi kriteria keamanan pangan, keberlanjutan dan kualitas pangan.

Forum Pangan Asia-Pasifik tersebut, akan mempertemukan seluruh pemangku kepentingan bidang kesehatan, lingkungan hidup, dan sistem pangan. Forum tersebut bersifat informal dan bukan untuk menghasilkan sebuah komitmen, kesepakatan bersama atau sebuah kebijakan dalam hasil akhirnya.

Namun, masing-masing negara akan menindaklanjuti hal-hal yang telah dibahas, dengan melakukan aksi nyata dan melaporkan pada forum selanjutnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement