JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi pembicara dalam kegiatan World Assembly for Woman (WAW) 2017, yang dilaksanakan pada 1 November-3 November 2017 di Tokyo, Jepang. Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Masahisa Sato, CEO World Bank, dan perwakilan pejabat Kabinet Shinzo Abe.
WAW adalah pertemuan yang diinisiasi oleh Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono sebagai salah satu upaya untuk mencapai ‘A Society Where are Women Shine’ (sebuah masyarakat di mana perempuan dapat bersinar) yang menjadi salah satu isu prioritas di Jepang saat ini. Dalam kegiatan ini kembali ditegaskan bahwa perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam berbagai sektor khususnya di dunia usaha (entrepreneurship).
Perempuan diberi dukungan secara bertahap untuk menjadi pengusaha agar memperoleh kekuatan ekonomi, menjadi mandiri, dan mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka. Utamanya memberikan contoh nyata upaya untuk mendukung pengusaha perempuan di negara-negara berkembang.
Menteri Susi diundang menjadi salah satu pembicara karena rekam jejaknya di dunia usaha. Menurut dia, perempuan dapat berkontribusi besar dalam memberikan ide praktis untuk kemajuan ekonomi dunia. “Saya melihat, perempuan itu apabila diberikan kesempatan, lebih mempunyai basic knowledge dan lebih menarik,” ungkapnya saat mengisi seminar, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (5/11/2017).
Menteri Susi juga berpendapat bahwa kegiatan mengurus pekerjaan dan rumah tangga dalam waktu bersamaan bukanlah halangan bagi perempuan. Justru menurutnya, dengan kebiasaan multitasking tersebut, perempuan menjadi pemimpin yang baik untuk dirinya sendiri dan cakap dalam manajemen waktu. “Oleh karena itu pemerintah harus memberikan kesempatan yang sama untuk perempuan. Dan saya rasa, perempuan kalau diberikan kesempatan yang sama, bisa memberikan kontribusi lebih daripada laki-laki karena punya ide lebih banyak,” tambah dia.