JAKARTA - Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo terus mendorong karyawannya agar memperkuat visi misi dalam bekerja agar kinerjanya semakin berkualitas.
Hary Tanoe mencontohkan kebijakan di dua negara yang 30 tahun lalu kondisinya tidak terlalu jauh berbeda dengan Indonesia. Hary Tanoe mengatakan bahwa China dan India memiliki jumlah penduduk yang sama padatnya.
Tak hanya itu, pada era 1980-an, ketimpangan di kedua negara tersebut juga dapat dikatakan sebagai PR besar pasalnya masih ada gap yang cukup besar antara si kaya dan si miskin.
Baca Juga: Hary Tanoe: Indonesia Harus Mampu Ciptakan Nilai Tambah
"China dan India 30 tahun lalu berada di bawah Indonesia. Sama-sama besar jumlah penduduknya tapi (keduanya) membuat kebijakan berbeda. India menerapkan free market, proses diserahkan ke pasar," kata Hary Tanoe di Kantor Infokom, MNC Tower, Jakarta, Senin (6/11/2017).
Sementara yang dilakukan China sebaliknya. Kata HT, China menerapkan kebijakan yang memberikan proteksi. Dengan demikian iklim usaha di sana jauh lebih terkendali. Alhasil kalangan bawah di sana lebih cepat tumbuh menjadi kelas menengah. Begitu pun yang menengah tumbuh menjadi golongan atas.
Baca Juga: Pesan Hary Tanoe: Berpikir Dinamis dan Result Oriented
"Setelah 30 tahun yang terjadi India sampai kini masih miskin yang kaya, kaya sekali tapi sedikit. China sekarang very big, 7 kali lipatnya India, sudah jadi kekuatan ekonomi terbesar kedua dunia," jelasnya.
Hary Tanoe menambahkan bahwa contoh tersebut intinya adalah dia ingin mengingatkan betapa penting visi misi itu memengaruhi kesuksesan, baik untuk individu maupun lingkup perusahaan yang di dalamnya terdiri dari banyak orang.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)