Dengan akuisis ini, maka TRAM akan mengambil alih 5,05 miliar saham SIE sehingga TRAM akan memiliki 99,99% saham milik SIE. Perseroan juga akan mengambil alih 999 ribu saham BDE sehingga perseroan menjadi pemilik 99,99% saham BDE.
"Baik SIE maupun BDE adalah pemegang saham langsung dan tidak langsung dari perusahaan batu bara GBU, sehingga TRAM menjadi pemilik tidak langsung GBU," jelas Ismail.
Ismail mengatakan, dana akuisisi akan mengandalkan dari dana hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue dengan target dana sekitar Rp6 triliun, serta pinjaman dari UOB Kay Hian, sebesar USD235 juta atau sekira Rp3,12 triliun. Sehingga total dana yang dibutuhkan perseroan untuk modal menjajaki bisnis tambang adalah sebesar Rp9,12 triliun.
Perseroan menerbitkan maksimal 40 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 atau sebesar Rp80,43% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. TRAM juga menerbitkan sebanyak- banyaknya 3,4 miliar Waran Seri II yang diberikan sebagai insentif bagi pemegang saham yang mengeksekusi right issue.
Baca Juga: Right Issue, Trada Alam Minera Bakal Lepas 80% Sahamnya