Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kejar Target, Dirjen Bea Cukai: Kita Gempur Barang Ilegal!

Lidya Julita Sembiring , Jurnalis-Rabu, 08 November 2017 |17:36 WIB
Kejar Target, Dirjen Bea Cukai: Kita Gempur Barang Ilegal!
Ilustrasi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mencatat realisasi penerimaan hingga 7 November 2017 mencapai Rp130,126 Triliun. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian hingga 7 November 2016 lalu sebesar Rp119,68 triliun.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi dengan mantap mengatakan meski realisasi baru sekitar 62,76% pihaknya akan mencapai target hingga akhir tahun sebesar Rp189 triliun di APBN-P 2017.

 Baca juga: Baru 62%, Penerimaan Bea Cukai Baru Rp130 Triliun per 7 November

Adapun langkah yang akan dilakukan untuk mencapai penerimaan adalah memberantas produk ilegal dan meningkatkan produk legal.

"Dengan cara tentunya terutama menggempur ilegal, yang ilegal ini, kita harapkan pabrik yang legal bisa menaikan produksi maka otomatis akan membayarkan," ungkap Heru di kantornya, Jakarta, Rabu (8/11/2017).

 Baca juga: GAWAT! Praktik Perdagangan Ilegal dengan Ekspor Fiktif Rugikan Negara Rp118 Miliar

Selain itu, Heru menilai penerimaan pada umumnya akan meningkat di akhir tahun. Hal ini terlihat sejak dua tahun lalu. Maka ia dengan yakin bisa mencapai target penerimaan bea cukai secara penuh di tahun ini.

"Karena, tipikal atau pola penerimaan cukai sejak 2 tahun terakhir akan melonjak di bulan Desember. Perkiraan kami akan upayakan terus sesuai target. Di bulan Desember tahun kemarin dalam satu bulan kita menerima cukai rokok itu sampai Rp47 triliun, satu bulan saja dari cukai," jelasnya.

 Baca juga: Keren! Sri Mulyani Bongkar Modus Baru Perdagangan Ilegal di Kawasan Berikat

"Karena memang PMK 20/2015 penerimaan yang mestinya di sebelumnya PMK bisa disetor pada Januari, harus disetor pada bulan akhir tahun sehingga praktis Desember itu kita menerima 3 bulan penerimaan dari cukai rokok, sehingga ini yang menyebabkan perlonjakan penerimaan. Kita harapkan masih bisa tercapai sepenuhnya," tukasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement