JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai Pelabuhan Tanjung Priok harus efisien untuk menjadi pelabuhan transit atau "transhipment port" seperti di Singapura.
"Saya pikir ini suatu cita-cita, keinginan yang baik. Yang namanya 'transshipment' itu akan terjadi baru akan diminati, baru akan terjadi apabila efisien," kata Budi dalam diskusi yang bertajuk "Mewujudkan Transhipment Jakarta Port" di Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Untuk mencapai efisiensi, dia menjelaskan, harus tercipta tarif yang murah dan mudah dalam seluruh prosesnya, terutama pindah kapal (transhipment). "Murah dan tidak 'complicated' dan enggak ada preman," ujarnya.
Di samping itu, lanjut dia, Pelabuhan tanjung Priok harus melayani tujuh hari dalam seminggu, saat ini diketahui baru lima hari dalam seminggu. Hal itu, menurut dia, membuat para pelaku usaha beralih ke negara tetangga untuk mengirimkan barangnya.
"Sabtu-Minggu itu boleh masuk, tapi enggak ada yang tanda tangan dokumen, artinya barang itu enggak bisa keluar, enggak 'cleared'," ucapnya.