Baca Juga: Menteri Bambang: Agak Berat Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,5% di Kuartal IV
Dari sisi pemenuhan kebutuhan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, IMF juga melihat peru kebijakan untuk menigkatkan penerimaan guna membiayai keberlanjutan pembenahan di sektor produksi, tenaga kerja, dan pasar keuangan.
IMF melihat terdapat kebutuhan mendesak untuk menerapkan strategi penerimaan jangka penengah yang menitikberatkan reformasi kebijakan pajak dan administrasi pajak guna mendukung penguatan iklim berbisnis.
"Dengan ruang fiskal yang terbatas, prioritas reformasi segera dapat diberikan pada reformasi struktural dengan biaya fiskal yang rendah, seperti mereformasi sistem pasar produk guna mendorong investasi swasta," ujar dia.
Pembenahan juga dapat dilakukan dengan merampingkan dan menyelaraskan peraturan rumit serta meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah.
(Martin Bagya Kertiyasa)