Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Butuh Dana Rp100 Triliun, Jasa Marga Kembali Lakukan Sekuritisasi

Giri Hartomo , Jurnalis-Jum'at, 17 November 2017 |18:30 WIB
Butuh Dana Rp100 Triliun, Jasa Marga Kembali Lakukan Sekuritisasi
Ilustrasi: Okezone
A
A
A

JAKARTA - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) ditargetkan bisa membangun total 1.260 kilometer (km) dalam periode 5 tahun. Untuk membangun jalan tol tersebut, Jasa marga membutuhkan dana sekitar Rp100 triliun lebih.

Direktur Utama PT Jasa Marga Dessy Ariyani mengatakan dana yang tidak sedikit memaksa pihaknya untuk berinovasi untuk membiayai proyek tersebut. Pasalnya jika tidak berinovasi, maka proyek-proyek sepanjang 1.260 km tidak akan bisa terselesaikan. Apalagi, sebagai korporasi pihaknya memiliki keterbatasan modal dan utang.

"Yang masih beroperasi baru 600 km. Nilai yang kami investasikan sebesar Rp100 triliun untuk menyelesaikan itu," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (17/11/2017).

Baca juga: Baru 50% dari Target, Jasa Marga Ditargetkan Operasikan Jalan Tol 1.260 Km

Selain itu lanjut Desi, pihaknya juga dituntut untuk berhati-hati dalam menentukan pinjaman. Karena sebagai koorporasi dan perusahaan terbuka, ekuitas yang dimiliki hanya Rp16,3 triliun.

Sehingga lanjut Desi, pihaknya memutuskan untuk melakukan sekuritisasi. Mengingat pendapatan jalan tol untuk beberapa ruas cukup stabil dari beberapa tahun belakangan.

"Harus ada kreasi pendanaan yang baru. Pemerintah memang beberapa kali menjelaskan, jalan tol yang sudah tidak memiliki kewajiban finansial itu segera di sekuritisasi. Jalan jalan tol lama adalah saat jasa marga regulator dan itu menggunakan APBN. Jasa Marga mencari itu, dan akhirnya menemukannya dengan mencari para calon investor ini merasa aman untuk membeli," ucap Desi.

Lebih lanjut Desi mengaku sudah melakukan sekuritisasi. Dimana pada tahap pertama, sekuritasasi, Jasa Marga telah melepas ruas tol Jakarta-Bogor-Ciawi(Jagorawi dengan masa waktu 5 tahun.

"Pertama adalah sekuritisasi, lalu listing obligasi tapi di level proyek. Ruas ruas tol ini didapatkan dia ahrus memiliki supervisor. Itu sudah kami lepas. Proyek pun berdasakca cash flow dari proyek itu sendiri," imbuhnya.

Pada tahap pertama lanjut Desi, sekuritisasi tersebut terbukti berhasil. Karena selain mendapatkan cash flow atas obligasi tersebut, anak usaha Jasa marga juga bisa hidup secara mandiri.

"Bisa melepas obligasi sendiri dan hidup dengan cash flow atas obligasi tersebut (tol JORR). Memang ruas ruas yang kami kelola ruas yang komersil artinya secara IRR (investment rate return) itu memenuhi apa yang kami harapkan," jelasnya.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement