Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Biaya Pembangunan LRT Jabodebek Bengkak Rp5 Triliun Jadi Rp31 Triliun

Trio Hamdani , Jurnalis-Senin, 20 November 2017 |20:47 WIB
Biaya Pembangunan LRT Jabodebek Bengkak Rp5 Triliun Jadi Rp31 Triliun
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Total biaya atau investasi pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) direvisi dari sebelumnya Rp26,7 triliun menjadi Rp31 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Panjaitan yang menyatakan hal tersebut, mengungkapkan bahwa penambahan yang hampir mencapai Rp5 triliun itu karena adanya penambahan sejumlah sarana penunjang.

"Dan kemudian itu kan ada masalah pembangunan tambah stop (stasiun) terus perubahan dari fix block jadi moving block. Tapi kan dengan pertambahan dari fix block ke moving block penumpang jadi tambah dari 260.000 ke 430 sekian ribu (per hari)," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (20/11/2017).

Luhut memperlihatkan bahwa tidak ada masalah dengan bertambahnya investasi pembangunan proyek LRT Jabodebek tersebut. Pasalnya dengan diberlakukannya fix block ke moving block meningkatkan jumlah penumpang yang pengaruhnya akan meningkatkan pemasukan.

"Karena dengan begitu penambahan penumpang. Penambahan penumpang kan juga revenue nambah. Jadi kita ingin cash flow-nya (aliran kas) lebih bagus," paparnya.

Adapun, Luhut menegaskan bahwa penyelesaian pembiayaan (financial closing) pada minggu kedua Desember. Untuk tanggalnya, Luhut belum bisa memastikan.

"Kita minggu ke dua. tanggalnya lagi cocokan," lanjut Luhut.

Masih ada detail-detail yang kata Luhut perlu dibicarakan lagi sebelum memasuki Minggu kedua bulan depan. Namun sejauh ini tidak ada persoalan serius yang menyita banyak waktu. "Ini kan barang baru. Ada perjanjian ini, ada ini, ada ini. Teknis sekali. Sampe sekarang enggak ada yang serius," tandasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement