JAKARTA - PT Railink selaku operator kereta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) ditugasi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk memulai operasional pada 1 Desember 2017. Dijalankannya kereta bandara ini belum 100% operasi atau masih tahap uji coba.
Oleh karena itu, Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengatakan, pihaknya akan memberikan diskon tarif bagi penumpang yang sejak 1 Desember ingin mencoba KA Bandara Soetta.
"Kita kasih diskon dulu. Tarifnya Rp30 ribu. Tapi setelah full operasi 1 Januari 2018 tarifnya Rp100 ribu. Jadi ada diskon Rp70 ribu kan," ungkapnya, di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Kamis (23/11/2017).
Dia mengatakan, PT Railink tidak pernah menetapkan tanggal kapan operasi. Semua itu menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan.
Baca Juga: Didampingi Dirjen Perkeretaapian dan Dirut Railink, Menhub Tinjau Kesiapan Kereta Bandara Soetta
Akan tetapi, sedari 25 November 2017, KA Bandara Soetta sebenarnya sudah siap untuk beroperasi. Dengan jadwal yang sudah disiapkan sebanyak 82 perjalanan per harinya.
"Kalau kami kan sampaikan mulai operasi kemarin 1,2,3 Desember. Tinggal ditentukan dan kami dapat tanggal (1 Desember) seperti kata Pak Menteri. Kami siap operasikan," tuturnya.
Di lokasi yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sebenanrya tanggal 25 November ini KA Bandara Soetta sudah bisa dioperasikan. Akan tetapi, supya semua persiapan memasuki tahap uji coba semakin mantab, maka uji coba dilakukan pada 1 Desember 2017.
Baca Juga: Tahap Uji Coba, 1 Desember Tarif Kereta Bandara Soekarno Hatta Rp30.000
"Soal tarif ada dua tahap. Pertama ditentukan Rp30 ribu sampai Rp31 Desember. Dan sambil sosialisasi berapa tarif ke depan," tuturya, di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Kamis (23/11/2017).
Menurut dia, KA Bandara Soetta kedua yang ada di Indonesia setelah sebelumnya di Medan. Dia menilai angkutan ini lebih efektif dan dibandingkan angkutan lainnya.
"Daya angkut besar, tidak macet dan kereta api itu satu angkutan masa depan, ia adalah angkutan ramah lingkungan," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)