JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat selama 10 tahun terakhir terjadi penurunan pertumbuhan industri atau deindustrialisasi. Hal tersebut disebabkan salah satunya karena terkendala bahan baku.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, industri kita banyak yang tumbuhnya melambat. Padahal jika pertumbuhan ekonomi ingin tumbuh tinggi maka pertumbuhan industri manufakturnya harus juga tumbuh atau saling beriringan.
Baca juga: Aturan Pidana Mulai Sasar Korporasi, Kadin: Agar Miliki Tata Kelola yang Baik
"Kendala dalam segi insentif, bahan baku, SDM yang perlu ditingkatkan. Inovasi, teknologi, kesediaan bahan baku dasar. Ini sudah diketahui secara pasti oleh pemerintah," tuturnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (27/11/2017).
Menurut Rosan, sekarang ini negara-negara di Asia sudah mulai melakukan kebijakan seperti apa menyediakan bahan baku dasar bagi industrinya. Kebijakan ini dilakukan karena kontribusi bahan baku terhadap produktivitas mencapai 60%-70%.
Baca juga: Rosan Roeslani: Semoga Presiden Diberi Kekuatan Memimpin Bangsa Sampai 7 Tahun
"Kita harus bisa menciptakan iklim industri yang berkelanjutan. PR kita masih banyak, jadi saya berharap Kadin tidak berjalan sendiri, tapi ada dukungan dari pemerintah dan masyarakat,"tuturnya.
(Rizkie Fauzian)