TANGERANG - PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Adhi Karya (Persero) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) berencana membentuk perusahaan patungan (joint venture) yang nantinya ditugasi menjadi investor proyek kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) Jabodebek.
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan, rencana pembentukan joint venture (JV) besok baru akan dirapatkan dengan Menteri BUMN Rini Soemarno. Secara garis besarnya, Kereta Api Indonesia (KAI), Adhi Karya dan SMI akan patungan memberikan modal kepada JV.
"KAI Rp4 triliun, Adhi Karya Rp1,5 triliun, ketiga (SMI) Rp3,6 triliun. Semua modal Rp9 triliun," tuturnya di Stasiun Bandara Soetta, Tangerang, Selasa (27/11/2017).
Baca Juga: Menteri Rini Tolak KAI Jadi Investor LRT, Begini Reaksi Sri Mulyani!
Heru mengatakan, kontraktor tetap dikerjakan oleh Adhi Karya. Namun dalam hal prasana, sarana hingga nantinya menjadi operator LRT diserahkan kepada JV.
"Jadi nanti JV yang jadi investor, JV yang bayar, JV yang cari pinjaman. Modalnya Rp9 triliun," tuturnya.
Meski demikian, Heru memastikan proses pengerjaan akan tepat waktu. Dengan target progres kontruksi rampung pada akhir Desember 2018.
"Kita ontime, lihat saja di lapangan. Kita akhir Desember 2018 selesai, Januari 2019 comisioning tiga sampai empat bulan terus operasi," terangnnya.
(Dani Jumadil Akhir)