JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akhirnya angkat bicara soal surat yang ditunjukan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani perihal proyek kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) Jabodebek
Dalam suratnya, Rini mengusulkan untuk Kereta Api Indonesia (KAI) tidak menjadi penyelenggara pendanaan atau investor pembangunan prasaran LRT Jabodebek, namun hanya berindak sebagai penyelenggara dan pengoperasian sarana LRT Jabodebek.
Baca Juga: Menteri Rini Tolak KAI Jadi Investor LRT, Begini Reaksi Sri Mulyani!
Menurut Rini, pada dasarnya struktur LRT Jabodebek memang perlu disempurnakan. Di mana LRT Jabodebek akhirnya mendapat konsesi dengan investasi di bidang rel.
"Kan tadinya rel itu sebelumnya investasi pemerintah, tapi LRT ini diiventasikan oleh KAI dan bersama Adhi Karya," tuturnya di Stasiun Sudirman Baru, Jakarrta, Selasa (28/11/2017).
Atas dasar itu, Rini mengusulkan supaya investor LRT Jabodebek memiliki perusahaan sendiri seperti dibuatnya PT Railink (anak usaha PT KAI dan PT Angkasa Pura II).