JAKARTA - Guna mencapai target, pemerintah telah membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai jembatan mewujudkan visinya. Oleh karena itu, APBN hanyalah salah satu instrumen bagi sebuah negara, bukan tujuan dari negara tersebut.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pengunaan APBN harus efektif serta mampu mewujudkan tujuan pendirian sebuah negara. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyatakan, Indonesia didirikan dengan tujuan yang jelas oleh pendiri bangsa, yaitu ingin menciptakan negara yang merdeka berdaulat, adil makmur dan bersatu.
Dia melanjutkan, Indonesia sebagai sebuah negara dan bangsa harus mampu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, menjaga ketertiban dunia, mewujudkan kedialan , dan melindungi segenap tumpah darah Indoensia.
"Saya sering mendengar pembahasan seolah APBN sebagai tujuan. APBN is not the goal. APBN is an instrument bagi sebuah negara untuk mencapai tujuan," kata Sri Mulyani dalam acara Economic Challenges 2018, di Hotel Raffles Jakarta, Senin (4/12/2017).
Baca juga: Catat! Pemerintah Janji Tak Ada Pemangkasan Anggaran Kementerian di 2018
Dia mencotohkan, layaknya mobil listrik, APBN dapat menjadi kendaraan guna mencapai tujuan kemerdekaan. Sehingga, dalam APBN ini Indonesia meletakkan tonggak tonggak yang disampaikan oleh pendiri bangsa yang berhubungan dengan kesejahteraan umum.
Selain itu, APBN juga digunakan untuk menghilangkan kemiskinan, mengurangi kesenjangan mencerdaskan manusia Indonesia mewujudkan keadilan sosial. Menurut Sri Mulyani, Indonesia adalah negara yang bersifat terbuka terhadap perkembangan dunia.
"Indonesia never intended to become a close country, dari awal negara ini adalah negara terbuka dan slelau berwawasan dunia. Jadi kalau kita berpikir untuk menjadi negara tertuutp inward oriented yang eksklusif itu pasti menyalahi tujuan dari pendrian negara ini," tukas dia.
Baca Juga: Ekonomi RI Tahun Depan Ditarget 5,4% dengan Belanja Negara Rp2.220 Triliun
(Martin Bagya Kertiyasa)